Kamis, 13 Oktober 2016

Knalpot Zeolit, Knalpot Ramah Lingkungan

blog tentang sains dan pengetahuan umum lainnya
Perbedaan Knalpot Biasa (atas) dan Knalpot Zeolit (bawah)
Kita tentunya merasa tidak nyaman dengan asap pekat knalpot yang keluar dari kendaraan bermotor setiap harinya. Selain membuat polusi udara dan lingkungan, tentunya gas buang yang dikeluarkan knalpot mengandung gas karbon yang berbahaya bagi kesehatan.
Dalam pameran Indonesian Science Project Olympiad (ISPO) 2011 di Balairung Universitas Indonesia (UI), salah satu peserta siswa dari SMAN 2 Bandar Lampung di bidang teknologi, mampu meneliti dan menciptakan sebuah terobosan baru, yakni Katalistik Konverter Sederhana, Knalpot Ramah Lingkungan. Tak berbeda dengan knalpot pada umumnya, hanya saja pada knalpot tersebut dipasangkan batu–batu zeolit sebagai penyaring asap dan gas karbon.

Penciptanya adalah Ratna Agustina dan Niken Dwi Larasati dari kelompok Karya Ilmiah Remaja (KIR) SMAN 2 Bandar Lampung. Menurut Ratna, batu zeolit mudah didapat di toko–toko akuarium yang berfungsi untuk mengurangi emisi dan karbon berbahaya. Harganya Rp 5.000 per kilogram.

Batu zeolit dipilih karena dapat menyerap gas buang kendaraan. Batu zeolit alam merupakan senyawa alumino silikat terhidrasi dengan unsur utama yang terdiri dari kation alkali dan alkali tanah.

“Jadi memang batu zeolit ini mampu menarik dan menyaring gas karbon, ditaruh sebagai penyaring dan dipasangkan di dalam kipas yang sengaja dipasang pada knalpot. Mungkin dapat dibantu di bengkel untuk pemasangannya karena harus di las,” ujar Ratna.

blog tentang sains dan pengetahuan umum lainnya
Zeolit
Batu zeolit adalah batuan asam yang berbutir halus, berpori, serta berstruktur 3 dimensi. Hasilnya, kata Ratna, mampu mengurangi karbon hingga 50% lebih. “Sudah kami uji coba dengan diukur menggunakan media kertas sebelum dan sesudah pakai zeolit nampak perbedaannya. Setelah disaring pakai zeolit kehitamannya jauh berkurang, back to nature-lah,” jelasnya.

Menurut Ratna, ide pembuatan knalpot itu berawal dari isu global warming. Dia bersama Niken Dwi Larasati meminta pendapat kepada kakak kelasnya. Akhirnya ide knalpot ramah lingkungan itu muncul dengan menggunakan batu zeolit karena Lampung merupakan penghasil batu zeolit.

Guru Pembina Karya Ilmiah Remaja (KIR) SMAN 2 Bandarlampung, Siti Nursiah, berharap pemerintah mengembangkan katalitik konventer ini secara massal serta menyosialisasikannya kepada pabrik motor di Indonesia.

1 komentar: